Laporan Praktikum
FISIKA
DASAR TENTANG
PENERAPAN
HUKUM ARCHIMEDES
Di susun oleh :
Kelompok
II
Ayu
Agusni
Maman
Zakira Hermi
Maulidin
Ratimi
Ranjani Barus
Doni
Saputra
Syahru Ramadan
JURUSAN PRIKANAN DAN KELAUTAN
PRODI TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH DAN
PAKAN IKAN
POLITEKNIK INDONESIA VENEZUELA
TAHUN 2015
KATA PENGANTAR
Puji
syukur sama-sama kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat serta karunianya kepada kita semua dan masih memberikan kita kesehatan
jasmani maupun rohani sehingga kita dalam keadaan sehat wal’afiat.Oleh karena
itu penyusunan laporan praktikum ini pun dapat terselesaikan dan juga semoga
kita semua selalu berada dalam lindungan Nya.Kemudian salawat beriring salam
tidak lupa pula kita sanjung sajikan kepangkuan nabi besar kita Muhammad SAW
yang mana oleh beliau telah bersusah payah berjuang membawa kita ummatnya dari
alam kegelapan ke alam yang terang menerang dan dari alam kebodohan ke alam
yang berilmu pengetahuan sebagai mana yang sedang kita rasakan pada saat
sekarang ini.Dan dialah stu-satu nya suri tauladan yang sangat baik sehingga
patut kita contoh dan kita tiru agar kita semua selamat di dunia dan di akhirat
kelak.
Terimakasih
yang setinggi-tingginya dan yang sebesar besarnya penyusun ucapkan kepada pihak
–pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan praktikum ini terutama
sekali kepada dosen mata kulia fisika dasar yang telah memberikan tugas untuk
membuat laporan ini sekaligus membimbing penyusun dalam proses pembuatannya dan
juga kepada teman-teman yang senantiasa membantu dalam penyusunan laporan ini.Sehingga
penyusunan atau pembuatan laporan praktikum ini pun dapat terselesaikan tepat
pada waktunya.Laporan praktkum ini membahas mengenai”Penerapan Hukum Archimedes” melalui percobaan telur yang
dimasukkan kedalam air yang telah dilarutkan dengan gula pasir maupun garam
dapur.
Kami
menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan atau dari yang diharapkan baik dalam bentuknya,materi
pembahasannya maupun penyusunannya.Oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan
kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan ini dan
diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca terutama mahasiswa/mahasiswi jurusan
Prikanan dan Kelautan Politeknik Indonesia Venezuela (Poliven) Aceh.
Wasalam,.....
Poliven Aceh 17 Januari 2015
Penyusun
Kelompok II
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR
DAFTAR
ISI
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................... 1
1.1
LATAR BELAKANG............................................................................................ 1
1.2
RUMUSAN MASALAH...................................................................................... 1
1.3
TUJUAN................................................................................................................. 1
1.4
MANFAAT............................................................................................................. 1
BAB II
DASAR TEORI........................................................................................... 2
2.1 HUKUM ARCHIMEDES....................................................................................... 4
2.2
RUMUS PRINSIP HUKUM ARCHIMEDES...................................................... 4
BAB III
METODELOGI KEGIATAN................................................................... 5
3.1
WAKTU DAN TEMPAT....................................................................................... 5
3.2 ALAT DAN BAHAN.............................................................................................. 5
3.3
METODE KERJA................................................................................................... 6
3.3.1 PERCOBAAN DENGAN AIR BIASA......................................................... 7
3.3.2 PERCOBAAN DENGAN GARAM
DAPUR............................................... 7
3.3.3 PERCOBAAN DENGAN GULA PASIR.....................................................
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................... 9
4.1
HASIL..................................................................................................................... 9
4.2
PEMBAHASAN..................................................................................................... 10
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN................................................................... 11
5.1
KESIMPULAN....................................................................................................... 11
5.2
SARAN................................................................................................................... 11
DAFTAR
PUSTAKA
TABEL I........................................................................................................................ 4
TABEL
II...................................................................................................................... 5
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Kita mungkin pernah mengamati bahwa sebuah benda yang diletakan di
dalam air terasa lebih ringan dibandingkan dengan beratnya ketika di udara.
Jika benda dicelupkan dalam zat cair, sesungguhnya berat benda itu tidak
berkurang. Gaya tarik bumi kepada benda itu besarnya tetap. Akan tetapi zat
cair mengadakan yang arahnya ke atas kepada setiap benda yang tercelup di
dalamnya. Ini menyebabkan berat benda seakan-akan berkurang. Menghitung gaya ke
atas dalam zat cair sesungguhnya dapat kita lakukan dengan menggunakan
pengetahuan kita tentang tekanan di dalam zat
cair Pada kesempatan ini kita akan membahas
hukum archimedes secara mendetail, karena dalam kehidupan sehari-hari terdapat
banyak jenis gerak yang menyerupai sistem ini. Aplikasi hukum archimedes dapat
kita jumpai dalam berbagai peralatan misalnya hidrometer , kapal laut, kapal
selam, dan balon udara.
1.2 Rumusan masalah
a. Bagaimana hubungan antara massa jenis zat cair dengan gaya
ke atas?
b. Manakah massa jenis yang paling besar dari kedua zat cair
tersebut?
1.3 Tujuan
a. Menentukan massa jenis zat cair berdasarkan hukum Archimedes
b. Menentukan
pristiwa tenggelam,terapung dan melayang pada telur.
1.
4 Manfaat
Adapun manfaat yang diperoleh dari pelaksanaan kegiatan
praktek tersebut ialah
a.
Mengetahui
reaksi dan cara kerja hukum archimedes bahwa peristiwa tersebut sering dijumpai
dalam kehidupan sehari hari.
b.
Mengetahui
pengaruh penambahan garam dapur dan gula pasir terhadap gaya toleran keatas
air.
BAB II
DASAR TEORI
Archimedes adalah seorang ilmuwan terbesar pada zamannya. Ia lahir
di kota Syracuse, Sisilia pada tahun 287 SM dan meninggal pada tahun 212 SM.
Archimedes dikenal sebagai ahli fisika, marematika, optika dan astronomi. Ia
dijuluki sebagai Bapak Eksperimen, karena mendasarkan penemuannya pada
percobaan. Ia menemukan hukum pada sebuah peristiwa yang disebut dengan Hukum
Archimedes yang berbunyi “jika benda dimasukkan ke dalam cairan, baik sebagian
atau seluruhnya, akan mendapatkan gaya ke atas sebesar berat cairan yang
dipindahkan benda itu”. Misalnya air mempunyai volume tertentu, jika sebuah
benda dimasukkan ke dalam air tersebut, maka permukaan air akan terdesak atau
naik. Dengan kata lain, berat benda seolah-olah menjadi lebih ringan. Hal ini
karena adanya gaya ke atas yang sering disebut gaya Archimedes.
Prinsip Archimedes Ketika dirimu menimbang batu di dalam air,
berat batu yang terukur pada timbangan pegas menjadi lebih kecil dibandingkan
dengan ketika dirimu menimbang batu di udara (tidak di dalam air). Massa batu
yang terukur pada timbangan lebih kecil karena ada gaya apung yang menekan batu
ke atas. Efek yang sama akan dirasakan ketika kita mengangkat benda apapun
dalam air. Batu atau benda apapun akan terasa lebih ringan jika diangkat dalam
air. Hal ini bukan berarti bahwa sebagian batu atau benda yang diangkat hilang
sehingga berat batu menjadi lebih kecil, tetapi karena adanya gaya apung. Arah
gaya apung ke atas, alias searah dengan gaya angkat yang kita berikan pada batu
tersebut sehingga batu atau benda apapun yang diangkat di dalam air terasa
lebih ringan. Keterangan gambar : Fpegas = gaya pegas, w = gaya berat batu, F1
= gaya yang diberikan fluida pada bagian atas batu, F2 = gaya yang diberikan
fluida pada bagian bawah batu, Fapung = gaya apung.
Fapung merupakan gaya total yang diberikan fluida pada batu
(Fapung = F2-F1). Arah gaya apung (Fapung) ke atas, karena gaya yang diberikan
fluida pada bagian bawah batu (F2) lebih besar daripada gaya yang diberikan
fluida pada bagian atas batu (F1).
Hal ini dikarenakan tekanan
fluida pada bagian bawah lebih besar daripada tekanan fluida pada bagian atas
batu. Dalam kehidupan sehari-hari, kita akan menemukan bahwa benda yang
dimasukan ke dalam fluida seperti air misalnya, memiliki berat yang lebih kecil
daripada ketika benda tidak berada di dalam fluida tersebut. mungkin sulit
mengangkat sebuah batu dari atas permukaan tanah tetapi batu yang sama dengan
mudah diangkat dari dasar kolam. Hal ini disebabkan karena adanya gaya apung
sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya. Gaya apung terjadi karena adanya
perbedaan tekanan fluida pada kedalaman yang berbeda. Seperti yang telah
gurumuda jelaskan pada pokok bahasan Tekanan pada Fluida, tekanan fluida
bertambah terhadap kedalaman.
Semakin dalam fluida (zat cair), semakin besar tekanan fluida
tersebut. Ketika sebuah benda dimasukkan ke dalam fluida, maka akan terdapat
perbedaan tekanan antara fluida pada bagian atas benda dan fluida pada bagian
bawah benda. Fluida yang terletak pada bagian bawah benda memiliki tekanan yang
lebih besar daripada fluida yang berada di bagian atas benda. (perhatikan
gambar di bawah). Pada gambar di atas, tampak sebuah benda melayang di dalam
air. Fluida yang berada dibagian bawah benda memiliki tekanan yang lebih besar
daripada fluida yang terletak pada bagian atas normal.
2.1. Hukum Archimedes
Hukum Archimedes mengatakan bahwa "Jika
suatu benda dicelupkan ke dalam
sesuatu zat cair, maka benda itu akan mendapat tekanan keatas
yang sama besarnya
besarnya dengan beratnya zat cair yang terdesak oleh benda
tersebut".
2.2. Rumus Prinsip Hukum Archimedes
FA=ρ.g.V
|
Keterangan :
FA = Tekanan Archimedes =
N/m2
Ρ = Massa Jenis Zat Cair = Kg/M3
G = Gravitasi = N/Kg
V = Volume Benda Tercelup
= M3
Menurut
Archimedes, benda menjadi lebih ringan bila diukur dalam air dari pada di udara karena dalam
air, benda mendapat gaya ke atas. Sementara ketika di udara, benda memiliki
berat yang sesungguhnya.
Dalam Persamaan :
Wb = mb.g
Ketika dalam air, dikatakan
memiliki berat semu, dinyatakan dengan:
Wdf = Wb – FA
Keterangan :
Wdf : berat dalam fluida, dikatakan juga berat semu (N)
Wb : berat benda sesungguhnnya, atau berat di
udara (N)
FA : gaya angkat ke atas (N)
Gaya angkat ke atas ini
yang disebut juga gaya apung.
BAB III
METODELOGI KEGIATAN
3.1 Waktu Dan Tempat
Adapun pelaksanaan kegiatan praktikum penerapan hukum
Archimedes tersebut dilaksanakan pada :
Hari/tanggal : Kamis/ 15 Januari 2015
Tempat : RKU Poliven
Kegiatan : Praktikum Hukum Archimedes (Fisika
Dasar)
M.K : Fisika Dasar
Pembimbing : -------------
3.2
Alat Dan Bahan
Tabel
1. Peralatan Dan Bahan Yang Digunakan
Pada Praktikum
No
|
Alat
|
Bahan
|
Jumlah
|
KET
|
|
1
|
Botol Akua
|
Air
|
3
|
250 ml
|
ü
|
2
|
Sendok Makan
|
Telur Ayam
|
2
|
2
|
ü
|
3
|
Tisu/Kain Lap
|
Garam Dapur
|
1
|
1 bks
|
ü
|
4
|
Batang Pengaduk
|
Gula Pasir
|
2
|
½ kg
|
ü
|
5
|
Backer Glass
|
-
|
1
|
-
|
ü
|
3.3 Metode
Kerja
3.3.1 Percobaan Dengan Menggunakan Air Biasa
1. Menyiapkan wadah,di isi air 200 mL ke dalam wadah.
2. Masukkan telur ke dalam wadah yang di isi air.
3. Di aduk secara
perlahan serta mengamati perubahan yang terjadi pada telur.
3.3.2 Percobaan Dengan Menggunakan Garam Dapur
Dalam Air
1. Menyiapkan wadah,di isi air 200 mL ke dalam wadah.
2. Kemudian
masukkan telur ke dalamnya.
3. Menambahkan garam
dapur sedikit demi sedikit.
4. Di aduk secara
perlahan sambil mengamati reaksi pada telur.
3.3.3 Percobaan Dengan Menggunakan Gula Pasir
1. Menyiapkan
wadah,di isi air 200 mL ke dalam wadah.
2. Kemudian
masukkan telur ke dalamnya.
3. Tambahkan gula
pasir ke dalam air sedikit demi sedikit.
4. Di aduk secara
perlahan dan mengamati perubahan yang terjadi.
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Tabel
2. Hasil Pengamatan Praktikum Yang DI Lakukan
NO
|
Bahan
|
Jmlh/Sendok
|
Hasil
|
Keterangan
|
||
|
|
|
|
|
||
1.
|
Air
|
200 mL
|
Tenggelam
|
ü
|
||
2.
|
Garam
|
1
|
Tenggelam
|
ü
|
||
-
|
-
|
3
|
Melayang
|
ü
|
||
-
|
-
|
6
|
Mengapung
|
ü
|
||
-
|
-
|
8
|
Mengapung
|
Terapung Tinggi
|
||
3.
|
Gula
|
1
|
Tenggelam
|
ü
|
||
-
|
-
|
3
|
Tenggelam
|
Tidak Sepenuhnya
|
||
-
|
-
|
6
|
Melayang
|
ü
|
||
-
|
-
|
8
|
Mengapung
|
ü
|
||
4.2 Pembahasan
Dari tabel hasil pengamatan atau percobaan di atas dapat diproleh beberapa
penjelasan antara lain :
a) Benda tenggelam karena massa
jenis telur > massa jenis air.
b) Benda melayang karena massa
jenis telur = massa jenis air.
c) Benda terapung karena massa
jenis telur < massa jenis air.
d) Garam berfungsi untuk memperbesar
massa jenis air dengan begitu semakin banyak garam yang diberikan maka semakin besar pula massa
jenis airnya.
4.3 Analisis Data
Ø
Tenggelam
Sebuah benda yang dicelupkan ke
dalam zat cair akan tenggelam jika berat benda (W) lebih besar
dari gaya ke atas (FA).
W > FA
pb Vb g > pf Vf g
pb > pf
Pada saat telur dimasukkan dalam
air tak terisi garam maka telur tersebut akan tenggelam karena massa jenis telur lebih besar daripada
massa jenis air. Kemudian air diberi garam 1-2 sendok dan diaduksecara
perlahan-lahan, telur masih juga tenggelam karena massa jenis telur masih lebih
besar daripada
massa jenis air.
Ø
Melayang
Sebuah benda yang dicelupkan ke
dalam zat cair akan melayang jika berat benda (W) sama dengan gaya ke
atas (FA) atau benda tersebut dalam keadaan setimbang.
W = FA
pb Vb g = pf Vf g
pb = pf
Pada saat air diberi 2 ½ sendok
garam dan diaduk secara perlahan-lahan maka telur akan berada pada keadaan
melayang. Hal ini terjadi karena massa jenis air sama dengan massa jenis telur.
Garam disini berfungsi untuk memperbesar massa jenis air.
Ø Terapung
Sebuah benda yang dicelupkan ke
dalam zat cair akan terapung jika berat benda (W) lebih kecil
dari gaya ke atas (FA).
W > FA
pb Vb g > pf Vf g
pb > pf
Pada saat air diberi 3-4 sendok
garam dan diaduk secara perlahan-lahan maka telur itu akan terapung karena
massa jenis air lebih besar daripada massa jenis telur. Hal ini terjadi karena
semakin banyak garam yang diberikan maka semakin besar pula massa jenis zat
cairnya atau air.
BAB
V
KESIMPULAN
DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Dari percobaan serta hasil pengamatan yang dilakukan
maka, dapat disimpulkan bahwa:
Telur akan melayang atau bahkan terapung apabilah di
masukkan kedalam air yang telah dilarutkan dengan gula atau garam.Hal ini
dikarnakan massa jenis air yang sebelumnya lebih kecil dari pada massa jenis
telur,dan massa jenis telur akan bertambah apabilah dicampurkan dengan garam
(massa jenis garam lebih besar dari pada massa jenis air) yang membuat massa
jenis zat cair akan lebih besar dari massa jenis telur sehingga menyebabkan
telur menjadi terapung.
Percobaan ini sesuai dengan hukum archimedes yang
mengatakan bahwa”apabilah suatu benda sebagian ataupun seluruhnya terbenam ke
dalam air,maka benda tersebut akan mengalami gaya tekan yang mengarah ke atas yang
besarnya sama dengan berat air yang dipindahkan oleh bagian benda yang terbenam
tersebut.
Dari
percobaan tersebut juga diperoleh perbandingan antara massa jenis garam lebih
besar dari pada massa jenis gula.Garam dapat menyebabkan telur mengapung dengan
enam sendok makan dilarutkan ke dalam air,sedangkan gula delapan sendok makan
baru dapat menyebabkan telur menjadi terapung.
5.2 Saran
Saran
yang dapat diberikan dalam praktikum mengenai penerapan hukum archimedes ialah
semoga kedepannya atau pada praktikum selanjutnya situasi dalam pelaksanaannya
lebih bisa terkontrol dengan baik sehingga bisa memproleh data hasil yang
akurat dan lebih bisa mendalami lagi.Kemudian memperhatikan hal-hal brikut:
1) Pada
saat mengaduk air yang dicampur dengan garam sebaiknya aduk secara
perlahan-lahan agar telurnya tidak pecah.
2) Pada saat pemberian garam harus berhati-hati
agar mendapatkan keadaan tenggelam, melayang dan terapung.
3) Gunakanlah
gelas yang berwarna bening agar mudah untuk mengamati percobaan yang dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA